Pada tanggal 18–20 November 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta DESM Provinsi Kalimantan Tengah hadir dalam kegiatan Temu Profesi Tahunan (TPT) XXXIII dan Kongres XII Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) 2024. Acara ini menjadi wadah berbagi ilmu, pengalaman, dan teknologi di bidang pertambangan, serta memperkuat jaringan antar-anggota. Fokus utama kegiatan adalah mendorong transisi energi dan penerapan environment, social, and governance (ESG) di industri pertambangan, dengan manfaat meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan kontribusi sektor pertambangan terhadap perekonomian dengan menghadirkan berbagai sesi workshop dan diskusi.
Peserta yang hadir mencapai 435 orang, terdiri dari perwakilan pemerintah, asosiasi, dosen, mahasiswa, dan rekan-rekan Perhapi. Terdapat 264 makalah, 193 abstrak, dan 136 di antaranya dipresentasikan. Acara dibuka oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Minerba Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Dr. Ir. Hendra Gunawan, yang hadir sebagai disposisi Menteri Bahlil Lahadalia dan menyampaikan data pencapaian sektor pertambangan nasional, dimana hingga 9 November 2024, penerimaan negara dari sektor minerba telah mencapai Rp99,34 triliun atau 87,49 persen dari target.
Acara juga mempresentasikan sejumlah paper dan makalah hasil penelitian yang membahas hasil penelitian, kajian, dan pengalaman di industri tambang dengan tema Transisi Energi dan Penerapan environment, social, and governance (ESG) di industri pertambangan. Dalam kesempatan ini, pada sub tema Konservasi Sumberdaya Mineral, dipresentasikan makalah berjudul “ Utilization of Quartz Sand (SiO2) in Energy Development in Central Kalimantan Province to Achieve Sdgs in 2030 and Indonesia Net Zero Emissions (Nze) in 2060” oleh perwakilan mahasiswa Jurusan Pertambangan Universitas Palangka Raya yang memberikan pandangan terhadap potensi sumberdaya pasir silika khususnya di Kalimantan Tengah sebagai bahan baku utama pembuatan panel surya dalam mendukung upaya pemerintah menjalankan upaya transisi energi.
Selanjutnya diharapkan melalui kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi dan diskusi bagi segenap insan yang bergerak dalam pertambangan baik swatasa, professional dan pemerintah yang mampu membawa dampak positif bagi industri pertambangan di Indonesia.