Palangka Raya – Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran dan Wakil Gubernur H. Edy Pratowo membeberkan sederet capaian program 100 hari kerja yang telah dijalankan secara menyeluruh lintas sektor. Bertempat di Istana Isen Mulang, Senin (2/6/2025), keduanya menegaskan bahwa Kalteng Berkah, Kalteng Maju bukan sekadar semboyan, melainkan pijakan aksi nyata.





Salah satu tonggak utama yang disorot adalah terbentuknya Koperasi Merah Putih di seluruh 1.571 desa dan kelurahan. Diluncurkan secara nasional oleh Menko Pangan pada 22 Mei 2025, program ini menjadi fondasi penguatan ekonomi desa berbasis partisipasi warga.
Transformasi juga menyentuh dunia pendidikan. Melalui program Huma Betang 1 Rumah 1 Sarjana, sebanyak 3.060 mahasiswa dari keluarga kurang mampu menerima subsidi UKT dan difasilitasi di 32 perguruan tinggi. Selain itu, pengadaan ribuan papan tulis interaktif, ratusan panel surya, serta ratusan unit Starlink menandai akselerasi digitalisasi pendidikan di pelosok Kalimantan Tengah.
Sementara itu, sektor kesehatan menunjukkan geliat signifikan. Pemeriksaan gratis telah menjangkau lebih dari 18 ribu penduduk. Integrasi data Kartu Huma Betang Sejahtera dengan sistem JKN turut memperluas jangkauan layanan kepada lebih dari 560 ribu orang.
Berbagai layanan kesehatan gratis juga digulirkan: operasi katarak, bibir sumbing, mamografi, jantung anak, hingga USG kehamilan dan asupan gizi bagi ibu hamil KEK. Tak hanya itu, hampir 200 Puskesmas terlibat aktif dalam pemeriksaan gratis, didukung 55 pos terpadu saat arus mudik Lebaran.
Di sisi lain, penurunan angka stunting juga menjadi prioritas. Tahun 2024, prevalensi stunting di Kalteng turun menjadi 22,1 persen dari sebelumnya 23,5 persen. Target 2025 dipatok di angka 20,6 persen, dengan penguatan koordinasi lintas sektor, rembug stunting, dan kolaborasi erat bersama BKKBN melalui program GENTING.
Infrastruktur pun tidak luput dari perhatian. Ruas Palangka Raya – Kuala Kurun sepanjang 152 km telah rampung ditangani dan kini berstatus fungsional 100 persen. Hasilnya, waktu tempuh perjalanan turun drastis dari 4 jam menjadi sekitar 2,5 jam.
Apresiasi terhadap capaian 100 hari ini juga datang dari Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalteng, Vent Christway. Ia menyebut program tersebut menunjukkan arah pembangunan yang progresif dan tepat sasaran.
“Program 100 hari ini benar-benar memberi dampak langsung ke masyarakat. Kami di sektor ESDM sangat mendukung langkah ini, terutama yang berkaitan dengan penguatan energi desa, layanan publik, dan efisiensi pembangunan. Harapan kami, kesinambungan program ini terus terjaga dan bisa semakin menyentuh daerah-daerah terpencil,” ujar Vent.
Gubernur Agustiar Sabran, menutup pemaparan dengan satu pernyataan tegas, “Ini bukan hanya pencapaian angka, tetapi bukti nyata bahwa kami bekerja untuk menghadirkan manfaat langsung bagi masyarakat.”pungkas Gubernur.