Dinas ESDM Prov. Kalteng menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan Provinsi Kalimantan Tengah Sebagai Provinsi Lokasi Pilot Pelaksanaan Kerjasama Proyek SDGs SSTC Fase II Tahun 2024-2027 di Aula Bappedalitbang Provinsi Kalteng

Palangkaraya-Dinas ESDM Prov. Kalteng menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan Provinsi Kalimantan Tengah Sebagai Provinsi Lokasi Pilot Pelaksanaan Kerjasama Proyek SDGs SSTC Fase II Tahun 2024-2027 di Aula Bappedalitbang Provinsi Kalteng yang dibuka oleh Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah, serta di hadiri oleh SOPD Provinsi Kalimantan Tengah.

Dalam sambutan dan arahannya Kepala Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah berharap semoga kerjasama ini dapat berjalan lancar, saling bersinergi, sehingga kita dapat bersama-sama bergerak dalam upaya peningkatan pencapaian  Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) / Sustainable Development Goals (SDGs) di Kalimantan Tengah. Maka dari itu diharapkan kerjasama ini dapat membantu Kalimantan Tengah dalam peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah yang berkelanjutan dan capaian indikator SDGs Provinsi Kalimantan Tengah dapat meningkat dan pencapaian Maksimal.

Lebih lanjut dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa :

Sustainable Development Goals atau SDGs adalah serangkaian 17 tujuan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai agenda pembangunan global hingga tahun 2030. SDGs merupakan kelanjutan dari Millennium Development Goals (MDGs) yang berakhir pada tahun 2015. Dengan cakupan yang lebih luas dan komprehensif, SDGs bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi bumi, dan memastikan kesejahteraan bagi semua orang.

Lahirnya SDGs dilandasi oleh kesadaran bahwa tantangan yang dihadapi dunia saat ini, seperti kemiskinan, ketimpangan, perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan konflik, memerlukan aksi nyata dan kerjasama dari seluruh pihak. Melalui prinsip “tidak ada seorang pun yang tertinggal” (no one left behind), SDGs menekankan pentingnya partisipasi dan inklusivitas dalam proses pembangunan dimana SDGs berisi 17 tujuan dengan total 169 indikator capaian yang diharapkan dapat terwujud pada Tahun 2030.

17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang telah ditetapkan:

  1. Tanpa Kemiskinan (No Poverty)– Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk di seluruh dunia.
  2. Tanpa Kelaparan (Zero Hunger)– Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, dan mendukung pertanian berkelanjutan.
  3. Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-being)– Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia.
  4. Pendidikan Berkualitas(Quality Education) – Memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan setara serta mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.
  5. Kesetaraan Gender (Gender Equality)– Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.
  6. Air Bersih dan Sanitasi Layak (Clean Water and Sanitation)– Memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan bagi semua.
  7. Energi Bersih dan Terjangkau (Affordable and Clean Energy)– Memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern bagi semua.
  8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work and Economic Growth)– Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja penuh dan produktif serta pekerjaan layak bagi semua.
  9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur (Industry, Innovation and Infrastructure)– Membangun infrastruktur tangguh, mendukung industrialisasi inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi.
  10. Berkurangnya Kesenjangan (Reduced Inequality)– Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara.
  11. Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan (Sustainable Cities and Communities)– Membuat kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan.
  12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (Responsible Consumption and Production)– Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
  13. Penanganan Perubahan Iklim (Climate Action)– Mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya.
  14. Ekosistem Lautan (Life Below Water)– Melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudera dan maritim untuk pembangunan berkelanjutan.
  15. Ekosistem Daratan (Life on Land)– Melindungi, memulihkan dan mendukung pemanfaatan berkelanjutan ekosistem daratan, mengelola hutan secara lestari, menghentikan penggurunan, memulihkan degradasi lahan serta menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati.
  16. Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh (Peace, Justice and Strong Institutions)– Mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua dan membangun institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan.
  17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnerships for the Goals)– Menguatkan sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.

SDGs menjadi penting karena merupakan visi bersama untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua orang. Tujuan-tujuan dalam SDGs mencakup isu-isu krusial yang dihadapi dunia saat ini, seperti kemiskinan, kelaparan, ketimpangan, perubahan iklim, dan degradasi lingkungan.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan mengamanatkan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) kepada pemerintah provinsi. Dan sesuai dengan amanat Perpres, Gubernur mempunyai kewajiban untuk menyusun RAD TPB/SDGs 5 (lima) tahunan bersama Bupati/Walikota di wilayahnya masing-masing dengan melibatkan organisasi kemasyarakatan, filantropi, pelaku usaha, akademisi, dan pihak terkait.

Tahun ini Kalimantan Tengah melalui Bappedalitbang akan memulai Proyek Kerjasama Indonesia – Jerman Tahun 2024 – 2027 yang tujuannya untuk menguatkan sinergitas dan implementasi kerja sama tentang pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals dengan memanfaatkan sumber daya kemampuan dan potensi yang dimiliki masing-masing PIHAK secara optimal guna mengisi, melengkapi dan memperkuat satu sama lain dalam mewujudkan tujuan bersama sesuai dengan visi, misi dan peranan masing-masing yang saling berkesinambungan.

Sasaran proyek: Implementasi Kemitraan Multi-Pihak bagi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular Indonesia yang Adil Gender dan Inklusif Sosial

Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah sebagai Pihak Ketiga mempunyai hak dan kewajiban yang tertuang pada  Pernyataan Komitmen Kerjasama Pelaksanaan Proyek Kerjasama Pembangunan Indonesia – Jerman Strengthening Capacities For Policy Planning For The Implementation Of The 2030 Agenda In Indonesia and In The Global South (SDGs SSTC) Phase II dimana dalam hal ini Bappenas sebagai Pihak Kesatu dan GIZ Indonesia sebagai Pihak Kedua, yang telah di tandatangani pada tanggal 17 september 2024 di Jakarta yang lalu, bahwa Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah berkesempatan mendapatkan  hal yang penting terkait pelaksanaan Proyek; Mendapatkan arahan dan pendampingan sebagaimana tugas dan fungsinya dalam rangka pelaksanaan Proyek; Melakukan publikasi dan dokumentasi informasi terkait proses dan/atau hasil dari pelaksanaan Proyek, Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah siap berkontribusi untuk menyediakan:

  • Dukungan politis dari Kepala Daerah bagi pelaksanaan pencapaian Tujuan Kerjasama;
  • Sumber daya manusia daerah sebagai mitra daerah pilot untuk mendukung keberfungsian Sekretariat SDGs di daerah pilot;
  • Sumber daya keuangan untuk mendukung kerja dari sumber daya manusia daerah dalam pelaksanaan kerjasama;
  • Ruang kerja atau meja kerja bagi tenaga ahli SDGs yang ditugaskan untuk mendampingi mitra daerah pilot;
  • Fasilitas pendukung lain yang relevan dan disepakati bersama dalam mendukung pencapaian Tujuan Kerjasama.

Sebagai informasi Progres terakhir Kalimantan Tengah yang terlapor pada Dashboard SDGs Indonesia tergambarkan capaian akhir periode 1 Tahun 2021 dimana rata-rata pencapaian membaik pada pemenuhan target Nasional, sebagai berikut:

Capaian indikator SDGs Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023:

  1. 64 indikator yang membaik
  • Pilar pembangunan sosial, ada 31 indikator dengan Presentase 20,66
  • Pilar Pembangunan ekonomi, ada 21 indikator dengan Presentase 31,34
  • Pilar pembangunan lingkungan, ada 7 indikator dengan Presentase 35,00
  • Pilar Hukum dan tata kelola, ada 6 indikator dengan Presentase 40,00
  1. 24 indikator yang menurun
  • Pilar pembangunan sosial, ada 11 indikator dengan Presentase 07,33
  • Pilar Pembangunan ekonomi, ada 2 indikator dengan Presentase 10,00
  • Pilar pembangunan lingkungan ada 9 indikator dengan Presentase 13,43
  • Pilar Hukum dan tata kelola, ada 2 indikator dengan Presentase 13,33
  1. 89 indikator yang tidak tersedia data
  • Pilar pembangunan sosial, ada 44 indikator dengan Presentase 29,33
  • Pilar Pembangunan ekonomi, ada 27 indikator dengan Presentase 40,29
  • Pilar pembangunan lingkungan, ada 11 indikator dengan Presentase 55,00
  • Pilar Hukum dan tata kelola, ada 7 indikator dengan Presentase 46,66
sambutan yang mewakili dari GIZ adalah Organisasi nirlaba internasional yang memiliki fokus pada bidang kerjasama internasional Bapak Zulhazmi
Peserta dari SOPD Provinsi Kalimantan Tengah
Perserta dari Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Tengah

 

Share your love

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *