Puluhan tahun jalan trans Kalimantan tepatnya Desa Barania , Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau, atau dikenal dengan ruas jalan Bukit Rawi menjadi permasalahan serius ketika terjadi banjir akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
Kurang lebih 3,2 km ruas jalan tersebut terendam banjir, sehingga melumpuhkan aktivitas sosial maupun perekonomian masyarakat. Hanya satu solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu pembangunan jembatan layang/ atau pile slab.
Pada tahun 2019/2020 APBD Provinsi Kalimantan Tengah sangat minim saat itu untuk pembangunan infrastruktur. Salah satu upaya yang terus dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran selaku wakil pemerintah pusat di daerah adalah dengan mengkoordinasikan secara intens dan meminta pemerintah pusat, untuk melakukan percepatan pembangunan pile slab.
Upaya-upaya yang dilakukan didukung dengan fakta lapangan , akhirnya melalui anggaran multiyers tahun 2020 sd 2022, pembangunan jembatan layang Bukit Rawi dapat rampung.
Dengan terbangunnya jembatan layang sepanjang 3,2 km tersebut , kendala rutin ketika banjir pada ruas jalan tersebut, dapat teratasi dengan baik.
Kini, lalu lintas transportasi angkutan orang dan barang khsusunya dari dan ke Kabupaten Gunung Mas serta semua kabupaten di DAS Barito, berjalan lancar.
Kondisi tersebut diharapkan dapat memacu sektor sosial kemasyarakatan dan perekonomian dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.